Santri pelatihan sdm btn Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi wirausaha di sektor properti, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bersama Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan online serta offline bagi alumni pondok pesantren dan pegiat ekonomi Islam.
Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury, mengatakan bahwa para alumni santri yang mendapatkan pelatihan wirausaha di BTN Santri Developer diharapkan dapat menjadi motor ekonomi di pedesaan dan kota kecil, khususnya dalam bidang perumahan, demi mendukung keberhasilan program pemerintah dalam penyediaan perumahan.
Pada acara BTN Santri Developer, Bank BTN berkolaborasi dengan NU Circle dan IAEI untuk menggelar pelatihan online dalam bidang usaha properti, dengan tujuan membangun wirausaha properti berkualitas dan berkarakter. Pelatihan ini diikuti oleh anggota NU Circle dan IAEI sebagai tahap awal, dengan harapan mereka dapat memperluas wawasan dan memperkenalkan pengembangan profesi developer sebagai pilihan yang menarik.
Pendaftaran pelatihan online dan offline bidang usaha properti dibuka dari 27 April hingga 9 Mei 2020, dan BTN Santri Developer berhasil menarik minat 1.673 alumni santri dari berbagai daerah di pulau Jawa, dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari target 999 peserta, terutama bagi peserta yang berusia minimal 23 tahun.
Pelatihan keterampilan bidang perumahan terdiri dari dua tahap, yaitu pelatihan online pada periode 11–16 Mei 2020 dan pelatihan offline yang dilaksanakan setelah selesai penanganan Covid-19, dan peserta yang menyelesaikan kedua tahap tersebut akan mendapatkan sertifikat khusus.
Pelatihan online yang diselenggarakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Umum IAEI, di antaranya meliputi Tantangan Ekonomi Indonesia dan Peran Sektor Perumahan, serta materi mengenai kewirausahaan Islam dari Rais Syuriah PBNU KH Masdar F. Mas’udi, dan materi Kebijakan Perumahan yang disampaikan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Heripoerwanto.
Kami juga bekerja sama dengan pengembang untuk menyediakan materi online atau pelatihan langsung di lapangan, agar peserta dapat memahami manajemen proyek perumahan dan keterampilan menjadi developer yang sukses.
Pelatihan offline yang berlangsung selama tujuh hari, terdiri dari lima hari pelatihan langsung di kelas diiringi dengan satu hari kunjungan ke lapangan dan satu hari workshop, berfokus pada penguatan ketrampilan dasar seperti penyusunan anggaran, rencana bisnis, strategi pemasaran, manajemen proyek, serta pembebasan lahan perijinan dan pembebasan lahan.
Housing Finance Center (HFC) BTN menyelenggarakan pelatihan offline yang diselenggarakan secara profesional dan berpengalaman, dengan materi yang terdiri dari empat pilar yaitu land, legal, finance, dan skillset, yang merupakan fondasi penting dalam menjadi developer properti yang kompeten, menurut Pahala.
Pahala menegaskan bahwa dukungan Bank BTN terhadap pelatihan tersebut, dalam konteks program pemerintah dan masa pandemi Covid-19, bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat pra pekerja menjadi wirausaha mandiri atau kontributor pada sektor properti di daerah masing-masing. Pelatihan ini merupakan bagian dari strategi Bank BTN yang selalu mendukung pendidikan dan pelatihan di sektor properti, seiring dengan visi misi perusahaan untuk menjaga supply dan demand di sektor perumahan.
HFC memperkuat komitmennya dengan mengembangkan riset terkait harga properti dan pengembangan sektor pembiayaan perumahan, serta menyelenggarakan pelatihan, seminar, dan program pendidikan di bidang properti bekerjasama dengan berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk ITB, UGM, IPB, UNDIP, Unsoed, UNS, UIN, UMM, dan sebagian besar PTN lainnya.
HFC menyelenggarakan pelatihan pendidikan short course, literasi properti, dan workshop selama periode 2015–2019, yang telah menghasilkan kurang lebih 1.000 developer baru yang siap berada di lapangan.
