Bayer cegah covid indonesia Bayer Indonesia berpartisipasi dalam program CSR untuk mengatasi kenaikan curah COVID-19 di Indonesia, dengan melakukan inisiatif mitigasi berupa langkah-langkah pengurangan risiko penyebaran virus. Perusahaan membantu pemerintah melalui kegiatan yang terkait dengan perlindungan kesehatan dan pencegahan terhadap penyebaran penyakit. Berdasarkan informasi tersebut, pemerintah dan perusahaan terhubung dalam strategi terpadu untuk mempercepat kesehatan masyarakat dan mengurangi dampak dari pandemi.
Program yang berbasis komunitas ini dilaksanakan di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, dan di empat puluh lima kabupaten di Jawa Tengah, dengan fokus pada dua area intervensi berupa daerah padat penduduk dan petani berusia lanjut yang rentan terhadap pandemik. Penjaringan di Jakarta dipilih karena merupakan episentrum pandemik dan daerah yang padat penduduk, sedangkan Jawa Tengah dipilih berdasarkan keberadaan 75% petani usia di atas 45 tahun, usia rentan terhadap COVID-19, dan sebanyak 38.500 orang telah menerima manfaat program dari Bayer Indonesia.
Bayer bertanggung jawab secara aktif dalam mencegah penyebaran COVID-19 dengan upaya mengembangkan pendukungan terhadap komunitas rentan, termasuk akses ke pendidikan, informasi, serta fasilitas kebersihan dan nutrisi yang memadai. Dalam rangka memperkuat visi “Health for all, Hunger for None,” perusahaan ini berkomitmen untuk mendukung mitigasi penyebaran virus dan menurunkan beban kesehatan serta sumber daya kesehatan.
Kelurahan Penjaringan di Jakarta, dengan luas 395 ha dan penduduk mencapai 55.897 jiwa, tergolong sangat padat dengan kepadatan mencapai 7.500 orang/km², mengalami tingkat kemiskinan tinggi dan keadaan fasilitas publik yang sangat rendah, yang secara langsung berdampak pada penyebaran COVID-19 dan keberlanjutan implementasi protokol kesehatan.
Adapun Bayer Indonesia menunjuk Yayasan Mercy Crop Indonesia untuk melaksanakan tiga kegiatan utama di kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, mulai tanggal 19 Maret hingga 19 Mei 2020, yang bertujuan memperkuat ketersediaan pangan dan pengembangan ekosistem pertanian. Kegiatan tersebut akan dilakukan melalui kolaborasi yang memperhatikan keberlanjutan dan kesetaraan dalam penggunaan lahan secara berkelanjutan. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian strategi pencegahan krisis pangan dan pengembangan ekosistem pertanian yang lebih baik dan ramah lingkungan.
30 fasilitas cuci tangan komunal telah dibangun di lokasi strategis dan mobilitas tinggi untuk mendorong kebersihan dan pencegahan penyebaran penyakit.
Edukasi dan kampanye penyadaran COVID-19 dilakukan melalui penempatan materi KIE di lokasi strategis dengan mobilitas tinggi seperti kantor kelurahan, pos kamling, wilayah pertokoan, gang yang sering dilalui warga, tempat berkumpul warga, dan WC umum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Distribusi vitamin dan analgesik kepada warga yang rentan terpapar risiko COVID-19, termasuk ibu hamil, orang usia lanjut, dan orang berusia di bawah 70 tahun dengan risiko kesehatan, dilakukan secara strategis untuk mendukung kehamilan dan kesehatan masyarakat.
selama kunjungan ke wilayah intervensi Bayer pada 1 Mei 2020, Eny Supartini, Direktur Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB mengucapkan terima kasih kepada Bayer atas partisipasi yang aktif dalam program intervensi berbasis komunitas, termasuk pemberian multivitamin, yang memberikan dukungan kepada komunitas yang rentan.
Selain intervensi di kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Bayer Indonesia melakukan upaya untuk melindungi kesehatan petani di Jawa Tengah agar tetap berproduksi untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Jawa Tengah merupakan pusat produksi bahan pangan nasional dengan potensi produksi yang signifikan, menyumbang 14% bagi perekonomian dan menghasilkan 5,5 juta ton beras, yang mencakup 18% dari produksi beras nasional pada tahun 2019.
Intervensi yang diberikan meliputi penyediaan 234 fasilitas cuci tangan dan penyemprotan disinfektan di kios tani dan rumah-rumah petani di 45 kabupaten di seluruh Provinsi Jawa Tengah, yang memberikan manfaat kepada sebanyak 18.500 petani dan keluarga sejak pelaksanaan program tersebut.
Program ini telah berjalan sejak awal April hingga akhir Mei 2020 dan akan diperluas untuk menjangkau lebih banyak desa dan kabupaten di Jawa Tengah serta daerah lain di Indonesia, dengan tujuan menyasar 3 juta penduduk untuk mengurangi penyebaran COVID-19 dan mengamankan produksi pangan bagi masyarakat Indonesia.
