Ptpp bantu tanggap sulsel PT PP (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia, memberikan bantuan terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Perusahaan tersebut turut membantu dalam penyelamatan dan pemanasan kondisi darurat di daerah tersebut, sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial yang terkait dengan keberlanjutan bisnis.
Tim Proyek Jalur Kereta Pare-Pare dan Makassar New Port mendarat di lokasi bencana banjir bandang setelah melakukan perjalanan darat selama 12 jam.
Tim proyek melakukan perjalanan panjang untuk mengirim bantuan darurat kepada korban banjir bandang di Luwu Utara, menyerahkan paket sembako dan selimut secara langsung kepada H. Muslim Muchtar, Kepala BPBD Luwu Utara. Bantuan tersebut disampaikan dalam rangka membantu korban setelah bencana alam tersebut terjadi.
Perseroan mengerahkan bantuan berupa alat berat terdiri dari dua excavator dan lima dump truck untuk membantu proses pembersihan lumpur serta membuka akses jalan di wilayah banjir bandang.
PTPP, perusahaan BUMN, terus aktif mengatasi bencana alam di wilayah Indonesia dengan membentuk tim proyek yang siap mengirimkan bantuan langsung ke lokasi terdampak. Bantuan yang disediakan termasuk sembako dan alat berat, yang diharapkan dapat membantu masyarakat setempat. Dalam keterlibatan tersebut, Agus Purbianto, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP, menjelaskan kehadiran tim dan tujuan bantuan di media.
Di tengah wabah COVID-19 yang merebak di Indonesia dan wilayah lainnya, banjir bandang terjadi di 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada hari Senin malam (13/07). Meningkatnya curah hujan disebabkan oleh hujan lebat yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan keterbatasan akses di wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara mengatakan bahwa banjir bandang terjadi karena intensitas hujan tinggi selama dua hari sebelum bencana, dengan debit air hujan menyebabkan Sungai Masamba, Sungai Rongkang, dan Sungai Rada meluap, mengakibatkan banjir bandang yang menimpa permukiman warga dan fasilitas umum, menyebabkan area tertutup lumpur dan banyak warga mengungsi serta membutuhkan bantuan bahan pokok.























