Bri hidroponik percontohan bali Pemberdayaan perempuan menjadi faktor penting untuk meningkatkan peran serta mereka dalam berbagai bidang kehidupan, guna mencapai kesetaraan dan memperluas akses terhadap sumber daya. Melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi, perempuan dapat berkontribusi lebih optimal di sektor ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Bank Rakyat Indonesia mendukung kemandirian perempuan melalui Bantuan Pemberdayaan Kelompok Perempuan yang mencakup pelatihan kewirausahaan dan penyediaan peralatan usaha bagi Komunitas Perempuan di wilayah tersebut.
Bukti konkret program pemberdayaan perempuan BRI tercermin melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berkedudukan di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala meraih juara pertama dalam Program Bantuan Pemberdayaan Kelompok Perempuan BRI yang diikuti 18 kelompok dari seluruh Indonesia. Kelompok yang berdiri sejak 2019 ini berfokus pada ketahanan pangan dengan mempertimbangkan keterbatasan lahan di Desa Dajan Peken.
Andriana menginisiasi program hidroponik agar ibu-ibu di perkotaan yang tidak memiliki lahan atau halaman tetap dapat bercocok tanam meskipun tinggal di kawasan urban yang padat.
Jumlah anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala kini berjumlah 25 orang, yang terbagi dalam dua tugas utama. Enam di antaranya mengelola produksi turunan tanaman hidroponik seperti bayam dan pakcoy, sedangkan 19 anggota lainnya bertugas merawat kebun.
Ketua KWT Kota Pala, Andriana, mengetahui bahwa BRI pernah menyalurkan bantuan sarana-prasarana urban farming kepada kelompok wanita perkotaan; atas dasar itu KWT mendaftarkan diri dan menerima bantuan dari program CSR BRI Peduli.
Green House dibangun di lahan milik fasilitas umum, tepatnya di halaman Kantor Desa. Untuk menghemat lahan, sistem vertikultur diterapkan dengan menata tanaman ke atas.
Perempuan 39 tahun tersebut menyatakan kegembiraannya karena Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala dapat dijadikan teladan bagi masyarakat sekitar. Ia menegaskan bahwa kegiatan bercocok tanam tetap dapat dilakukan di lahan sempit dengan menerapkan teknik hidroponik bebas pestisida untuk tetap menghasilkan pangan.
BRI menyalurkan bantuan tahap kedua kepada KWT Kota Pala guna mendukung pengembangan industri inkubasi bisnis, dengan alokasi 30 persen untuk kegiatan workshop dan 70 persen untuk pengadaan peralatan produksi makanan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menetapkan KWT Kota Pala sebagai klaster yang menerima pendampingan langsung. Kegiatan pembinaan mencakup konsultasi penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk berbagai produk turunan guna mengoptimalkan ekonomi industri kelompok tersebut.
Kelompoknya ditetapkan sebagai klaster oleh BRI dan menerima pendampingan berupa konsultasi HET untuk produk turunan guna mendukung aspek industri dan ekonomi.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang beranggotakan 25 orang memperoleh fasilitas kredit dari BRI dengan plafon maksimal Rp10 juta per anggota, suku bunga 3 persen per tahun, dan tanpa agunan.
Andriana menyampaikan harapan agar Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala dapat menjadi inspirasi bagi warga sekitar dan masyarakat luas ke depannya.
Andriana menyampaikan harapannya agar prestasi yang diraihnya dapat menginspirasi warga desa, sekaligus menekankan bahwa kerja keras yang dilakukan dengan tulus membawa hasil di luar dugaan, termasuk mendapatkan bantuan dari BRI sebanyak dua kali dan menjadi juara nasional.
