Adaptasi csr pandemi Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), yang bertujuan untuk mengembangkan lingkungan dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat serta mengarahkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar menekankan bahwa kegiatan CSR masih harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19, dengan menghimbau perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mengambil tanggung jawab terhadap kesehatan lingkungan secara berkelanjutan.
Menteri Siti Nurbaya menekankan pentingnya mengintensifkan isu penting terkait Bumi melalui CSR untuk mendukung keberlanjutan bisnis dalam kondisi baru, mengingat tantangan terkini yang harus dihadapi secara inovatif dan terus menguatkan posisi nasional dalam konteks global.
Dalam menghadapi pandemi seperti Covid-19, diperlukan aksi nyata dari seluruh pihak, termasuk melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), yang memiliki dampak langsung terhadap keseimbangan lingkungan dan ekosistem. Aktivitas tersebut, sekecil apa pun, dapat berperan penting dalam memperbaiki kondisi Bumi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Seminar yang digelar secara daring ini merupakan bagian dari proses seleksi pemenang dan pemeringkatan penghargaan Top CSR 2020. Ketua Dewan Juri Top CSR 2020, Mas Achmad Daniri, mengemukakan bahwa program CSR harus dimulai dari karyawan perusahaan sebagai fondasi utama dalam mengembangkan kinerja sosial.
CSR sering terlalu fokus ke konsumen, sebenarnya hal itu harus dimulai dari ‘rumah’ atau internal perusahaan, sesuai dengan pernyataan yang diberikan.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa keterlibatan pemangku kepentingan dalam CSR sangatlah diperlukan, terutama dalam konteks pengaruh sosial dan manfaat bagi perusahaan yang berdasarkan kepentingan karyawan dan konsumen.
Anggota Dewan Juri Top CSR 2020, serta Direktur Corebest Indonesia, Nurdizal M. Rachman menegaskan bahwa kunci CSR untuk mendukung kelangsungan bisnis di new normal meliputi perhatian terhadap dampak Covid-19 terhadap masyarakat dan aktivitas bisnis, serta pendekatan terhadap mitigasi dampak negatif baru normal terhadap perusahaan dan lingkungan.
Nurdizal mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan perubahan dan nilai-nilai new normal, perusahaan serta masyarakat perlu memperkuat integrasi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan baru yang dihadapi saat ini.
Direktur Utama Geo Dipa Energi (Persero), Riki Ibrahim menekankan pentingnya kebijakan dan strategi CSR berkelanjutan dalam bisnis perusahaan, yang bertujuan memenuhi harapan serta kepentingan pemangku kepentingan, serta mendukung program community development sebagai investasi jangka panjang yang membuka peluang bagi peningkatan citra perusahaan dan kepercayaan publik.
Thendri Supriatno, seorang konsultan CSR, menekankan bahwa dalam masa new normal, perlu ada penyesuaian inisiatif CSR yang mencakup penyesuaian sistem kerja perusahaan dalam seluruh value chain, termasuk penerapan protokol kesehatan sebagai tanggung jawab terhadap pemangku kepentingan.
Direktur Utama Kideko, M. Kurnia Ariawan menegaskan bahwa dalam periode 2013–2018, pihaknya mengeluarkan dana investasi sosial sebesar Rp12,8 miliar, melalui berbagai bentuk investasi seperti pertanian terpadu, Gerakan Sadar Mandiri, dan pelatihan warga binaan bagi kaum perempuan.
Gerakan yang memanfaatkan tanaman liar seperti purun memberikan efek sustainability dengan peningkatan pendapatan mencapai Rp6 juta per bulan. Ini merupakan contoh sukses dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.























