Investasi talasemia obati PT Insight Investments Management menyampaikan apresiasi kepada seluruh investor yang telah berkontribusi dalam kegiatan peduli talasemia melalui produk reksa dana Insight Money dan Insight Money Syariah.
Menurut Direktur PT Insight Investments Management, Ria Meristika Warganda, Insight beserta para investor secara tidak langsung telah berperan dalam mendorong berbagai aktivitas dan program guna membangun Indonesia yang lebih sejak dini.
INSIGHT bersama YIIM dan YTI, didukung PSRAI, menyelenggarakan Program Deteksi Dini Lutut untuk anak Talasemia pada 16–17 Oktober 2021 di Hotel Mercure, Jakarta Selatan, dengan total 50 pasien anak dari lima rumah sakit.
Penyelenggara acara menekankan pentingnya deteksi dini Talasemia untuk mencegah kecacatan akibat komplikasinya, sekaligus menaikkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat sejak dini tentang penyakit tersebut.
Suluh Tripambudi Rahardjo, Head of Investment Specialist sekaligus koordinator Tim CSR PT Insight Investments Management, menegaskan bahwa dukungan keluarga dan akses layanan kesehatan sangat penting bagi pasien Talasemia untuk menjalani pengobatan dini dan terapi rutin guna mempertahankan kualitas hidup, di mana kepatuhan minum obat menjadi kunci keberhasilan pengobatan.
Sebanyak 50 anak penyandang talasemia berusia 2–17 tahun menjadi peserta Program Deteksi Dini pada Lutut, yang dilaksanakan selama dua hari pemeriksaan.
Penyandang Talasemia Mayor anak-anak akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang menghasilkan ekspertise USG lutut terkini sebagai langkah pencegahan risiko kecacatan.
Ketua YIIM, Bapak Chrisbiantoro, menyatakan bahwa Program Deteksi Dini pada Lutut Penyandang Talasemia diharapkan dapat memperluas sosialisasi dan edukasi mengenai talasemia, sehingga kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini terus meningkat.
Prevalensi talasemia di Indonesia tercatat 3,8 persen dari total populasi. Ketua Yayasan Talasemia Indonesia, Bapak Ruswandi, menekankan pentingnya mengalihkan fokus dari pengobatan ke pencegahan melalui edukasi dan kampanye di sekolah guna memutus rantai penyebaran penyakit ini.
Di Indonesia, lebih dari 10.531 pasien Talasemia tercatat, dengan perkiraan 2.500 bayi baru lahir mengidap penyakit ini tiap tahunnya. Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan prevalensi Talasemia tertinggi di seluruh Indonesia.























