Pelatihan wirausaha ekonomi PT Insight Investments Management dan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat ekonomi lemah untuk menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi, menyusul lonjakan Tingkat Pengangguran Terbuka nasional menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020 yang memengaruhi 29,12 juta tenaga kerja, dengan DKI Jakarta sebagai wilayah tertinggi (10,95 persen) dan upah buruh nasional turun 5,18 persen menjadi Rp2,76 juta.
Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan—mulai dari stimulus ekonomi, insentif pajak, Kartu Prakerja, hingga perlindungan pekerja migran—untuk menekan PHK dan mendukung lapangan kerja, sehingga jumlah wirausaha di DKI Jakarta justru tumbuh 2,62 persen; tren ini mendorong INSIGHT, dalam visi-misinya sebagai manajer investasi yang inovatif, mengajak masyarakat berinvestasi sekaligus berkontribusi pada pemberdayaan sosial.
Menurut Direktur PT Insight Investments Management, Ria M Warganda, program kelas pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan INSIGHT sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
INSIGHT berupaya memberi peluang wirausaha kepada masyarakat ekonomi lemah guna menghapus kemiskinan dan ketimpangan sosial, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, demikian disampaikan Ria M. Warganda pada Selasa, 13 Juli 2021.
Program pelatihan kewirausahaan INSIGHT berhasil mengangkat kesejahteraan alumni dari kalangan ekonomi lemah, seperti Muslih Ridwan yang beralih dari pekerja serabutan menjadi pengusaha mie ayam berkat pelatihan kuliner dan bantuan peralatan, serta Wanmayetti beserta 20-an anggota Koperasi Gemah Ripah yang membuka usaha kue dan nasi box, bahkan Wanmayetti kini menjadi fasilitator pelatihan memasak bersama LPSK di Denpasar, 23-25 November 2020.
Regita Cahyani, alumni pelatihan tata rias INSIGHT, kini menjalankan usaha keliling Gitaacms Wedding setelah sebelumnya berketerbatasan ekonomi; ia juga menjadi fasilitator pelatihan di Denpasar. INSIGHT menyediakan pelatihan dan modal peralatan, serta mengalokasikan sebagian pendapatan reksa dana untuk pendanaan sosial guna memperluas pelatihan kewirausahaan sejalan dengan pertumbuhan dana kelolaan.