Mandiri bangun ureka umkm pesantren PT Bank Mandiri (Persero) menyerahkan bantuan pembangunan lima unit Ureka Mart di Pekalongan, Jepara, dan Bekasi sebagai bagian dari komitmen mendorong inklusi keuangan pesantren; ritel ini dikembangkan bersama Koperasi Pondok Pesantren Umat Rejaning Karyo.
Seminar Nasional Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Pesantren yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis 27 Mei 2021, menandai pemberian bantuan simbolis serta penyaluran KUR kepada tiga UMKM yang telah menerapkan prinsip syariah dalam usahanya.
Seminar Nasional diikuti oleh tokoh nasional dan daerah seperti Habib Muhammad Luthfi selaku Pembina Ureka Mart, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Walikota Pekalongan Afzan Arslan, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Erdiriyo, serta Senior Executive Vice President Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto Triprakoso. Turut hadir pula perwakilan berbagai lembaga pemerintahan dan BUMN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir turut hadir secara daring dalam acara tersebut.
Bank Mandiri telah mengembangkan bisnis ritel secara profesional melalui program BUMN Shop yang dikelola PT Mitra Desa Pamarican (MDP). Keberhasilan ini dapat dijadikan benchmarking dalam pemberdayaan UMKM dan pesantren, khususnya untuk program Ureka Mart.
Koperasi Ureka Mart tergabung dalam jaringan Koperasi Jatman (Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mutabaroh An-Nahdli) yang mencakup sekitar 40 juta anggota di seluruh Indonesia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa indeks inklusi keuangan Indonesia tahun 2020 naik menjadi 81,4% dari 76,19% pada 2019, sejalan dengan upaya Dewan Nasional Keuangan Inklusif menuju target 90% di 2024.
Airlangga Hartanto menegaskan bahwa koordinasi dan sinergi antar pihak harus terus diperkuat guna mendukung inklusi keuangan bagi pesantren.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa BUMN berkomitmen mendukung literasi serta inklusi keuangan dan digital, khususnya di lingkungan pesantren, dengan melakukan kerja sama yang solid.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyatakan bahwa Kemenkop UKM mendukung inklusi keuangan melalui program BPUM. Pada tahun 2020, sebanyak 9,8 juta usaha mikro berhasil terfasilitasi dan masuk ke dalam pembiayaan formal, sementara untuk tahun ini ditargetkan 12,8 juta pelaku usaha mikro.
Iskandar Simorangkir, Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, menyatakan bahwa edukasi keuangan inklusif diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Program ini juga berfungsi mendukung upaya penanggulangan kemiskinan serta mengecilkan kesenjangan ekonomi antar daerah.
Iskandar Simorangkir menjelaskan bahwa edukasi keuangan inklusif diharapkan memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Langkah ini bertujuan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat, membantu keluar dari kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Josephus K. Triprakoso menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Ureka Mart karena dinilai sebagai implementasi ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank Mandiri mendukung program pemerintah dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah sejak 2008 guna meningkatkan pembiayaan UMKM, selain memberikan bantuan pembangunan Ureka Mart secara simbolis.
Inklusi keuangan juga diperluas melalui peningkatan akses perbankan via Mandiri Agen yang menyediakan layanan pembukaan rekening, setor serta tarik tunai, transfer, dan pembayaran/pembelian.











